Tips Hindari Gigitan Nyamuk saat Kasus Demam Berdarah Naik

Tips Hindari Gigitan Nyamuk saat Kasus Demam Berdarah Naik

Nyamuk bisa menggigit di mana saja. Tak hanya di rumah, bisa juga di kebun, taman, atau saat Anda sedang berjalan lintas alam. Di tengah kenaikan kasus demam berdarah, gigitan nyamuk tentu harus diwaspadai.

Gigitan nyamuk memang mengganggu karena menyebabkan kulit gatal, bentol, dan kemerahan. Spesialis alergi dan imunologi Dr. Courtney Cotter menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan untuk meredakan rasa tak nyaman itu.

Kenapa ada orang yang sering digigit nyamuk? “Nyamuk tertarik pada keringat, yang mungkin dipengaruhi pola makan, kebersihan, dan keturunan,” kata Cotter kepada USA Today.

Mereka juga tertarik saat kita bernapas dan mengeluarkan karbon dioksida dan bisa mendeteksinya dari jauh, kemudian akan mengikuti sumbernya, baik itu manusia atau binatang. Nyamuk juga tertarik pada warna gelap.

“Jika sering memakai baju hitam atau biru tua, mereka pasti memilih mendekati Anda dibanding yang pakai baju putih atau krem,” jelasnya.

Deteksi panas tubuh
Panas tubuh juga menjadi magnet buat nyamuk karena memiliki reseptor termal yang membuat mereka bisa merasakan panas tubuh manusia atau hewan dari jarak jauh. Kemudian, golongan darah tertentu juga disebut lebih menarik buat nyamuk dan penelitian pada 2019 menyebut golongan darah O yang paling disukai nyamuk.

Cotter menyarankan penggunaan losion penghalau nyamuk dengan zat aktif seperti DEET yang cukup membantu. “Pakai baju tangan panjang berbahan ringan, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu tertutup,” sarannya.

Ia juga menyebut waktu puncak nyamuk berkeliaran, yakni saat fajar dan senja. Singkirkan pula tempat dengan genangan air dan pastikan jendela di rumah dipasangi kawat antinyamuk agar terindar dari serangannya dan mencegah demam berdarah.

Exit mobile version