Profil dan Bedah Kekuatan Guinea, Lawan Timnas U-23 Indonesia dalam Playoff Perebutan Tiket Olimpiade 2024

Profil dan Bedah Kekuatan Guinea, Lawan Timnas U-23 Indonesia dalam Playoff Perebutan Tiket Olimpiade 2024

Timnas U-23 Indonesia sudah mengakhiri kiprahnya di Piala Asia U-23 2024. Tim asuhan Shin Tae-yong ini belum bisa merebut tiket Olimpiade 2024 karena hanya finis di posisi keempat.

Namun, torehan empat besar itu sudah merupakan pencapaian yang luar biasa. Dari 16 tim yang mengikuti Piala Asia U23 2024, lima tim di antaranya sudah pernah menjuarai turnamen ini. Indonesia merupakan debutan dan menghadapi tiga dari lima tim yang pernah juara itu.

Ketiganya adalah Korea Selatan, Uzbekistan, dan Irak. Juara Piala Asia U-23 lain yang belum pernah dihadapi Indonesia adalah Arab Saudi dan Jepang.

Indonesia menang adu penalti 11-10 melawan Korea Selatan setelah seri 2-2 selama 120 menit di perempat final, tapi menyerah 0-2 kepada Uzbekistan di semifinal. Dalam perebutan posisi ketiga, Garuda Muda tunduk 1-2 dari Irak.

Meski tak berhasil meraih tiket Olimpiade 2024 dalam turnamen di Qatar, peluang Timnas U-23 Indonesia belum habis. Mereka masih punya satu kesempatan lagi, saat melawan Timnas Guinea U-23 dalam playoff antarbenua di Paris pada 9 Mei 2024. Bila menang, Garuda Muda akan bisa menggenggam tiket Olimpiade kedua sejak Olimpiade Melbourne 1956.

Seperti apa kekuatan Timnas Guinea U-23?

Bisa dikatakan, Timnas Guinea U-23 tidak lebih kuat dari tim-tim juara Piala Asia U23 baik yang sudah dikalahkan Garuda Muda maupun yang mengalahkan Indonesia U23 selama turnamen di Qatar. Meskipun demikian, untuk urutan peringkat, Indonesia jauh di bawah Guinea. Indonesia menempati urutan 134, sedangkan Guinea 76.

Tapi, perbedaan peringkat itu harusnya tak lagi jadi patokan. Di Piala Asia U23 2024, Indonesia berpengalaman dalam menghadapi tim-tim berperingkat jauh lebih baik.

Menduduki peringkat 76, Guinea masih di bawah Yordania (71), Uzbekistan (64), Irak (58), Qatar (34), Australia (24), dan Korea Selatan (23) yang semuanya dihadapi Indonesia dalam Piala Asia U23 2024.

Tapi Garuda Muda sudah pernah mengalahkan Australia, Yordania dan Korea Selatan, yang semuanya berada di atas Guinea. Seharusnya Garuda Muda dapat mengatasi hadangan Guinea pada 9 Mei itu.

Guinea juga merupakan kekuatan baru. Seperti Garuda Muda dalam Piala Asia U23 2024 yang datang menyandang predikat debutan, Guinea juga begitu dalam Piala Afrika U23 2023. Catatan Guinea selama fase grup Piala Afrika U-23 2023 tak terlalu bagus dibandingkan catatan Indonesia dalam Piala Asia U23 2024.

Guinea menang satu kali, kalah satu dan seri satu kali, dengan memasukkan lima gol dan kemasukan empat gol, sedangkan Indonesia menang dua kali dan kalah satu kali. Dua kemenangan Garuda Muda dalam fase grup dipetik dari tim yang peringkatnya jauh di atas Indonesia, dan juga jauh di atas Guinea.

Guinea langsung terhenti dalam fase gugur, tepatnya semifinal, setelah menyerah 0-1 kepada Mesir. Mereka juga takluk dalam adu penalti melawan Mali setelah 0-0 selama 120 menit dalam laga perebutan tempat ketiga Piala Afrika U23 2023. Total, gol dan kebobolan Guinea adalah 5-4, sedangkan Indonesia 8-9. Paling tidak Indonesia, lebih produktif dalam urusan menciptakan gol.

Indonesia U-23 juga bisa lebih berbangga karena melewati kompetisi yang lebih ketat ketimbang yang dijalani Guinea.

Jika Indonesia harus menjalani enam pertandingan sebelum melakoni laga playoff 9 Mei itu, maka Guinea hanya melewati lima laga. Ini karena Piala Asia U-23 2024 diikuti 16 tim, sedangkan turnamen serupa di Afrika hanya diikuti delapan tim. Itu membuat Garuda Muda lebih tertempa.

Meskipun begitu, Garuda Muda tetap waspada, karena seperti tim Afrika pada umumnya, Guinea memiliki keunggulan fisik yang bisa menyulitkan Merah Putih. Selain itu, 20 dari 27 pemain dalam skuad Guinea U-23 adalah pemain-pemain yang merumput di Eropa dan kawasan lain, termasuk Austria, Prancis, Spanyol, Turki, Yunani, dan Belgia.

Marselino Ferdinan dan rekan-rekan harus lebih cerdik dari pada barisan pertahanan Guinea, khususnya bek tengah Naby Oulare yang bermain di divisi utama Swiss bersama Stade-Lausanne-Ouchy.

Ibrahima Breze Fofana yang pemain Kocaelispor di Turki, Aguibou Camara yang memperkuat Atromitos Athens di Yunani, dan Algassime Bah yang memperkuat Olympiacos di Yunani, menjadi tiga pemain yang mesti diwaspadai Garuda Muda. Mereka mencetak tiga dari lima gol yang dibuat Guinea selama Piala Afrika U-23 2023.

Timnas U-23 Indonesia, yang bakal menjalani pertandingan terbanyak dibandingkan tim-tim lain sebelum bisa merebut tiket Olimpiade Paris, harus kembali ke setelan awal sebagai underdog. Dengan demikian mereka bisa bermain lepas seperti saat menaklukkan Australia, Yordania, dan Korea Selatan. Dengan cara itu, laga playoff 9 Mei mendatang bisa dimenangi.

Exit mobile version