Cara yang Dianjurkan dan Tidak untuk Atasi Kulit Terbakar Sinar Matahari

Cara yang Dianjurkan dan Tidak untuk Atasi Kulit Terbakar Sinar Matahari

Kulit terbakar sinar matahari saat cuaca panas biasanya meninggalkan rasa perih, panas, gatal, dan kulit kemerahan. Untuk mengatasinya, pakar kesehatan menyarankan memakai tabir surya setiap hari untuk menghindari kerusakan kulit lebih lanjut.

“Tabir surya mengurangi paparan sinar matahari di kulit,” kata dermatolog Lindsey Zubritsky kepada USA TODAY.

Sayangnya, orang tak selalu memakainya, atau hanya kadang-kadang, yang menyebabkan kulit terbakar sinar matahari. Padahal terlalu banyak terpapar sinar UV adalah penyebab 90 persen kasus kanker kulit, menurut Sekolah Kesehatan Masyarakat Bloomberg Universitas John Hopkins.

“Yang terpenting dilakukan saat mengalami kulit terbakar adalah menghindari kerusakan lebih lanjut. Artinya, hindari paparan sinar matahari dan bantulah memperbaiki kerusakan permukaan kulit,” tambah Zubritsky.

Bolehkah pakai es?
Menurutnya, kulit terbakar sinar matahari memang butuh waktu untuk pemulihan tapi Anda dapat mempercepat prosesnya dengan cara yang lembut dan menghindrasi. Bagaimana dengan penggunaan es?

Ia menyebut pendekatan terbaik dengan cara seperti mandi air dingin, memakai pelembab yang mengandung lidah buaya, juga minum ibuprofen untuk meredakan perih, kemerahan, dan rasa tak nyaman. Es cukup umum digunakan namun pakar mengatakan menggunakannya langsung pada kulit yang luka justru lebih banyak bahaya daripada kebaikannya.

Sebagian orang juga menggunakan produk-produk yang mengandung benzokain, zat anastetis oles, tapi Zubritsky mengingatkan risikonya. “Bisa memperparah iritasi kulit atau menyebabkan reaksi alergi,” jelasnya.

Exit mobile version